Beritacenter.COM - Perusahaan teknologi asal China, ByteDance, disebut-sebut tak akan menjual platform berbagi video pendek mereka, TikTok, ke pihak manapun di AS. ByteDance disebut tak akan menjual TikTok ke pihak Microsoft ataupun Oracle.
Memiliki lebih dari 100 juta pengguna di Amerika Serikat (AS), TikTok jelas saja memiliki daya tarik sendiri. Meski beigitu, untuk mewujudkan TikTok dilokalisasi menjadi bagian dari AS, sebagaimana syarat Presiden Donladt Trump, tampaknya akan sulit terjadi.
Baca juga :
Sebagaimana laporan CGTN, stasiun TV yang condong kepentingan China, Selasa (15/5/2020), ByteDance memastikan tak akan menjual bisnis TikTok di AS ke pihak Oracle, Microsoft, atau pun sumber perusahaan AS lainnya.
CGTN menyebut China telah mengeluarkan katalog teknologi yang direvisi, dimana hal itu memungkinkan untuk tunduk pada larangan atau pembatasan ekspor yang kerap menjegal perusahaan China di luar negeri, khususnya di Amerika Serikat.
Sejumlah pakar dalam bidangnya juga menyebut hal itu dapat mencegah TikTok jatuh ke perusahaan AS, tanpa mendapat lisensi dari pemerintah China. Stasiun TV itu juga menyebut jika ByteDance menawarkan sejumlah teknologi mutahir dalam kecerdasan buatan dan lainnya.
Sejauh ini, laporan CGTN itu masih belum mendapat tanggapan resmi dari ByteDance, selaku perusahaan induk TikTok. ByteDance hanya menyebut jika pihaknya tengah mengembangkan solusi yang sesuai dengan kepentingan pengguna, pencipta, mitra, dan karyawan.
Teknologi 01/03/2021 16:18
Teknologi 28/02/2021 11:39
Teknologi 10/02/2021 17:19
Teknologi 09/02/2021 11:40
Teknologi 03/02/2021 17:00
Teknologi 26/01/2021 17:15
Teknologi 05/01/2021 10:34
Teknologi 19/12/2020 00:43
Teknologi 11/12/2020 21:21
Teknologi 19/11/2020 01:20
Teknologi 12/11/2020 18:25
Teknologi 12/11/2020 10:36