Beritacenter.COM - Satgas COVID-19 Kota Bogor memastikan pihaknya menghormati privasi Habib Rizieq Syihab yang tak mau mempublikasikan hasil test swabnya. Meski begitu, Satgas menekankan jika pihak rumah sakit berkewajiban untuk menyampaikan hasil swab Habib Rizieq ke Satgas.
Ketua Bidang Penegakan Hukum dan Pendisiplinan Satgas COVID-19 Kota Bogor Agustian Syah menyebut pihaknya sempat mengupayakan agar Habib Rizieq melakukan tes swab ulang, namun mendapat penolakan dari pihak keluarga dengan alasan sudah di swab test.
Baca juga :
"Jadi memang kemarin itu kita sudah melakukan swab ulang kepada pasien tersebut, hanya ada penolakan dari pihak keluarga," kata Agustian Syah dalam konferensi pers yang disiarkan YouTube Pemerintah Kota Bogor, Sabtu (28/11/2020).
"Upaya swab ulang telah kami lakukan dari kemarin. Saat ada informasi bahwa pasien tersebut telah melakukan swab, kami minta dilakukan swab ulang. Tapi keluarga yang bersangkutan kurang berkenan, karena alasannya baru saja di-swab. Kita akan melakukan langkah ulang," ujarnya.
Dalam hal ini, Agustian juga menyebut pihak RS UMMI juga berkewajiban memberitahukan hasil swab Rizieq ke Satgas COVID-19 Kota Bogor. Menurutnya, kewajiban menyampaikan hasil test swab itu bukan dari pihak pasien, melainkan ada di pihak rumah sakit.
"Dan memang kewajiban untuk melakukan hasil swab-nya ada di pihak RS, bukan di pihak pasien. Sekali lagi kami tekankan, kami sangat menghargai privasi pasien, kami tidak pernah mem-publish data pasien, tapi pihak RS berkewajiban menyampaikan hasil data swab yang telah mereka lakukan kepada Satgas COVID Kota Bogor," ungkap Agustian Syah.
Sebelumnya, pihak Habib Rizieq menyampaikan tak ingin mempublikasi hasl test swab HRS. Menyikapi hal itu, Agustian menyebut kepentingan mengetahui hasil swab pasien adalah untuk pendataan jumlah pasien di Kota Bogor.
"Kami tekankan, sekali lagi, kami dari Satgas COVID Kota Bogor tidak pernah mem-publish data pasien. Ini jadi reminder bagi kita semua bahwa kami tidak pernah mem-publish data pasien. Kepentingan kami adalah mencatat data jumlah pasien yang memang masuk ke Kota Bogor, dirawat di Kota Bogor," ujarnya.
Dalam hal ini, Agustian menyebut pihaknya sangat menghargai privasi pasien yang tak ingin identitasnya di publikasikan. Dia juga menekankan jika pihaknya tak pernah mempublikasi data pasien.
"Surat terakhir dari pasien meminta kepada ketua Satgas yang (menyatakan) keberatan apabila data di-publish, itu adalah hak pasien. Kami sangat menghargai privasi pasien dan kami di Satgas tak pernah mem-publish data pasien," katanya.
News 17/01/2021 21:30
News 17/01/2021 15:51
News 17/01/2021 08:18
News 16/01/2021 08:00
News 15/01/2021 17:15
News 15/01/2021 15:35
News 15/01/2021 14:00
News 15/01/2021 11:30
News 15/01/2021 11:00
News 15/01/2021 10:01