Sebagai orang yang tak punya kepentingan politik apapun, saya prihatin dengan aneka rupa para tokoh dalam beretika berbahasa, baik verbal ataupun non verbal.
Bahkan agama pun diseret seret keruang politik, dengan aneka kamulfase.
Baik tokoh agama ataupun politik, bukan berprestasi untuk negara dan bangsa, malah terus terusan menyerang pemerintah. Bukan kritik. Karena dalam kritik ada nilai konstruktif, sebuah kajian tentang untung dan buruk.
Terkesima. Sangat terkesima dengan kata kata lo*te, penggal dan bahasa sarkastik lainnya. Itu tidak patut dicontoh. Sebuah pendidikan tidak baik. Terlebih konsumsi media massa dan media sosial dilahap oleh berbagai kalangan. Baik tua-muda, bahkan anak kecil.
MUI akan dikutuk Allah kalau jual agama demi keluasaan. Itulah kata kata yang terlontar dari seorang Amin Rais!!
Dikutuk jadi apa pak?? Kalau mau ngawur sekalian jangan setengah setengah. Bawa Allah demi keinginan yang ternyata tidak terpai.
Karena harapan orang orang seperti bapak, menginginkan MUI adalah alat untuk mendiskriditkan pemerintah, khususnya Jokowi.
Kalau mau dikutuk ya MUI yang kemarin kemarin, dimana para pengurusnya banyak terjangkit penyakit delusi.
Untuk tokoh agama, ajari kami dengan tutur kata yang indah.
Bagi tokoh politik, jangan didik kami dengan aneka retorika sesat antara agama dan politik.
Salam
Wan Tarwana
Opini 26/01/2021 14:24
Opini 26/01/2021 13:30
Opini 26/01/2021 10:00
Opini 26/01/2021 08:25
Opini 25/01/2021 15:05
Opini 25/01/2021 13:00
Opini 25/01/2021 07:50
Opini 23/01/2021 10:05
Opini 23/01/2021 07:08
Opini 22/01/2021 12:34
Opini 22/01/2021 10:20
Opini 22/01/2021 09:30
Opini 22/01/2021 08:25
Opini 21/01/2021 19:46
Opini 21/01/2021 12:00
Opini 21/01/2021 08:33
Opini 20/01/2021 14:25
Opini 20/01/2021 10:02
Opini 20/01/2021 09:30
Opini 20/01/2021 08:00
Opini 19/01/2021 21:30
Opini 19/01/2021 19:00
Opini 19/01/2021 15:35