Oleh : Ahmad Tsauri
Panji P membandingkan peran FPI dengan NU, katanya FPI memberi bantuan untuk orang sakit tidak mampu, dan memberikan surat keterangan supaya mendapat keringanan biaya pengobatan.
Kayaknya ada sebagian kesadaran dia yang hilang, tidak mungkin orang berakal, orang waras membandingkan peran PBB organisasi multinasional dengan seorang RT.
Seprti itulah orang yang membandingkan NU dengan FP*, seperti membandingkan PBB dengan RT.
Organisasi yang memiliki ratusan cabang diberbagai negara dengan jutaan anggota, dengan banyak sayap organisasinya, dengan kesejarahannya yang panjang telah melakukan berbagai kiprah nyata sejak sebelum negara ini lahir dibandingkan dengan peran seorang RT.
Rupanya ini alasan dia menjadi juru kampanye ABas, bukan semata-mata alasan perkawanan tetapi alasan ideologis, dia simpatisan FP*. Dia diam melihat ujaran kebencian, mobilisasi masa, dan bisu terhadap kedzaliman sekelompok orang kepada seseorang.
Orang kaya gitu mengaku menyuarakan kritik sosial. Untungnya saya tidak pernah suka kepada orang ini. Penciuman saya terhadap orang radikal dan simpatisannya sangat baik, terbukti sejak tobat dari simpatisan FP*, saya tidak pernah mengagumi para pendukung radikalis walaupun orang-orang ini tidak pernah menampakan karakter dan aspirasi mereka sebenarnya.
Aktivis NU harus memberikan teguran kepada dia, karena opininya jauh dari fakta. NU punya puluhan ribu pesantren, sekolah dan universitas ko dibandingkan ormas abal-abal yang memberi bantuan siswa seratus dua ratus ribu.
Ji panji pintermu kapan.
Sumber : Status Facebook Ahmad Tsauri
.jpeg)
_50.jpg)
