BeritaCenter.COM - Komoditas rumput laut kini menjadi salah satu primadona di Batam, Kepulauan Riau. Terbukti selama tahun 2020 kemarin, permintaan rumput laut dari Batam tergolong tinggi untuk pasar ekspor.
"Rumput laut kini menjadi komoditas yang menghasilkan di Batam sebagai daerah pulau," kata Kepala Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Batam, Anak Agung Gde Eka Susila, Senin (15/2/2021).
Merujuk data lalu lintas ekspor 2020, kata Agung, 920,9 ton rumput laut jenis dried sargassum seawed telah diekspor ke Tiongkok. Nilai ekspor komoditas tersebut mencapai USD 179,827. 75 yang terbagi dalam 17 kali pengiriman.
Kemudian frekuensi ekspor jenis spinosum mencapai 5 kali untuk pasar Vietnam. Jumlah yang diekspor sebanyak 129 ton dengan nilai sebesar USD 92,791.12 .
"Selanjutnya jenis Sargassum cutting yang sudah 5 kali kirim ke Jepang. Totalnya mencapai 100,02 ton dengan nilai USD 21,583.65, " sambungnya.
Agung juga memastikan tidak ada penolakan dari pengiriman rumput laut ke negara tujuan ekspor. Total, selama 2020, SKIPM Batam melakukan 27 kali pengiriman dengan volume sebanyak 1.149,92 ton.
"Nilai ekspor rumput laut dari Batam selama 2020 mencapai USD 294,202.52 ," terang Agung.
Dia berharap, tahun ini ekspor rumput laut dari Batam semakin meningkat. Terlebih komoditas ini sudah banyak membantu masyarakat nelayan yang selama ini hanya menggantungkan hidupnya mencari ikan.
Saat ini terdapat sekitar 150 Kepala Keluarga nelayan yang bisa menghasilkan rata-rata 180.000-200.000/hari atau sekitar Rp6 jutaan perbulan dari hasil mengumpulkan rumput laut.
"Tentu kita berharap tahun ini bisa meningkat, dan kami dari karantina, siap memberikan kemudahan pelayanan," tandasnya.
Ekonomi 08/04/2021 11:28
Ekonomi 08/04/2021 10:21
Ekonomi 06/04/2021 16:09
Ekonomi 06/04/2021 12:28
Ekonomi 31/03/2021 14:30
Ekonomi 30/03/2021 10:55
Ekonomi 29/03/2021 09:39
Ekonomi 24/03/2021 18:05
Ekonomi 24/03/2021 13:52
Ekonomi 23/03/2021 11:09
Ekonomi 22/03/2021 09:28