Ditulis Oleh : Fauzan Inzaghi
Salah satu pembahasan yang sering dibahas di indonesia adalah masalah jilbab hati dan jilbab fisik. Sebenarnya keduanya bukan hal yang bertentangan, karena bisa dilaksanakan barengan, jadi ga perlu dipertentangkan mana lebih dulu. Okey jilbab fisik kebanyakan kita tau batasan syariatnya, sehingga jelas kita bisa membedakan apakah kita sudah menjalan praktek memakai jilbab fisik atau tidak, kalau sudah ya alhamdulillah, kalau belum kita bisa tau dengan jelas kalau kita sudah belum melaksanakan perintah dengan sempurna dan tau bahwa kita lemah lalu memohon ampun pada Allah.
Adapun “menjilbabkan hati”? Apakah kita sudah melaksanakan syarat dan rukunnya? Atau bahkan sekedar mempelajari batasannya ajalah, minimal sampai dilevel kita kita tau apakah sudah melaksanakan syariat “menjilbabkan hati” kita atau tidak, dimana kalau sudah alhamdulillah, kalau belum ya kita minta ampun karena meninggalkannya serta hidayah sama allah agar kita bisa melaksanakannya.
Apakah kita sudah mempelajari itu? Ini penting, jangan sampai kita meninggalkan sesuatu, dengan satu alasan yang mana kita juga tidak mengerjakannya, bahkan tidak tau bagaiamana mengerjakannya. Akhirnya dua-duanya ga dikerjain . Jadi kerjakan yang memungkinkan dulu. Lagian keduanya perintah ya, jadi ada syariatnya, sebagaimana syariat lain, sekedar ngingatin aje, banyak yang lupa biasanya.
Mau tau bagaimana tutorial hijab hati, baca kitab ihya ulumudin. Lagian melaksanakan yang satu, tidak menjatuhkan syariat yang lain kok, kayak orang tidak puasa dengan alasan belum shalat. Puasa ya puasa aja, shalat ya shalat aja, kalau keduanya ditinggalin malah lebih parahkan? Eh ini guwa ngebahas jilbab kok pake kata-kata “kita” si, guwa kan laki yak, jangan-jangan guwa …..hahaha
Sumber : Status Facebook Fauzan Inzaghi
(1).jpeg)
.jpg)
.jpg)
.png)