Opini

Jokowi Pemberani

Indah Pratiwi - 19/05/2022 15:05
Ditulis Oleh : Parluhutan Situmorang

Langkah diplomatik Presiden Joko Widodo untuk mengundang Ukraina sekaligus memastikan kehadiran Rusia dalam KTT G20 di Bali, dipuji sebagai langkah strategis mempertahankan keutuhan G20. Ini wujud tanggung jawab Indonesia sebagai pemegang mandat Presidensi G20. Undangan kepada Ukraina pun dapat diterima oleh Rusia karena kehadiran Ukraina tidak sebagai negara anggota.


Jokowi mengundang Vladimir Putin agar hadir dalam KTT G-20 Nopember nanti di Bali juga dipuji banyak pihak karena berani menolak permintaan Amerika agar Putin disingkirkan. Dalam sebuah sesi pers Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan Presiden Joe Biden telah menyatakan secara terbuka penentangannya terhadap kehadiran Putin. Meski begitu, ia mengatakan AS sangat menyambut baik kehadiran Ukraina.

Saya jadi ingat ancaman yang disampaikan beberapa pihak ke pak Jokowi jika berani akuisisi saham Freeport. “Apa resikonya?” tanya Jokowi. “Papua akan guncang dan lepas” kata pihak-pihak yang menyampaikan ancaman.Namun Jokowi tidak surut niat, tetapi justru menggencot percepatan akuisisi dan berhasil merebut saham 51, 23% melalui PT Inalum (Persero) dan ternyata tidak ada masalah yang krusial yang dihadapi Jokowi. Masyarakat Papua kini justru sangat mengagumi Jokowi.

Masih ingat serangan media Australia The Courier Mail soal eksekusi mati bandar narkoba warga negara Australia yang dikenal dengan ‘Bali Nine?’ Di media tersebut Jokowi menjadi head line. Foto Jokowi berjas hitam dasi merah, tangan kanan Jokowi melambai tetapi bersimbah darah dengan caption ‘Bloody Hands’Australia menempuh berbagai cara untuk menekan Jokowi termasuk mengancam agar Jokowi tidak mengeksekusi warganya. Ancaman yang didukung pemerintah Inggris ini adalah Penghentian kerjasama bilateral, Pelarangan warga negara Australia bepergian ke Indonesia, Pengambilan sikap bermusuhan antar negara dan Penarikan Duta Besar Australia dari Indonesia.

Ancaman Australia ini samadengan sikap yang akan diambil Belanda, Brazil dan Nigeria jika warga dari negara tersebut ikut dieksekusi mati. Saat itu Jokowi menghadapi empat negara sekaligus. Soal KTT G-20, langkah diplomatik yang ditempuh Jokowi sudah tepat karena semata-mata mempertimbangkan kepentingan ekonomi Indonesia.

Urusan perang Rusia – Ukraina Jokowi tak hanya menyayangkan perang yang terjadi, tetapi juga berseru agar konflik tersebut dihentikan lantaran tidak menguntungkan siapapun.”Perang tidak akan menguntungkan siapa pun. Dunia tidak memiliki pilihan lain kecuali menghentikan perang sekarang juga,” tegas Jokowi.

Ditengah ancaman Joe Biden tidak akan hadir, Jokowi justru mengundangnya untuk hadir dalam KTT G-20 pada Nopember yang akan datang di Bali. Undangan ini disampaikan dalam kunjungan kerjanya di KTT ASEAN- Amerika pada 11-13 Mei lalu.”Looking forward to a stronger ASEAN-US relationship. See you in Bali for G20,” tulis Jokowi di buku tamu kenegaraan. Jokowi pemberani? Sepertinya untuk urusan kepentingan bangsa dan negara dah putus memang urat takutnya. Selamat bertugas Pak Jokowi

Sumber : Status Facebook Parluhutan Situmorang

TAG TERKAIT :
Jokowi Joko Widodo Jokowi Hebat Jokowi Orang Baik Jokowi Orang Hebat Jokowi Orang Jujur

Berita Lainnya