Beritacenter.COM - Lucunya penyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan dirinya turun gunung mengawal partai Demokrat pada Pilpres 2024 kerena mengendus adanya tanda-tanda Pilpres 2024 bakal berjalan tidak jujur dan adil.
Namun, pada pernyataan selanjutnya SBY menyinggung soal posisi partai Demokrat sebagai oposisi yang menurutnya akan dipersulit dalam berkoalisi dengan partai lain untuk menuju Pilpres 2024.
Hal tersebut mendapatkan sorotan dari Facebook Arya H Dharmawan dengan menuliskan artikel yang berjudul "Kerisauan SBY"
Ditulis Oleh : Arya Hadi Darmawan
Memahami kerisauan PD (sehingga pak SBY “turun gunung”) dalam menyambut Pilpres 2024.
Mari kita otak-atik perolehan suara pada pemilu parlemen 2019 sebagai basis perhitungan untuk pengajuan capres/cawapres 2024.
Bila ambang batas atau threshold (20%) kursi di DPR adalah angka minimal yang dibolehkan (bagi sebuah parpol) untuk mengajukan pasangan capres/cawapres. Maka melihat gelagat politik hingga hari ini, susunan koalisi berbasiskan angka threshold, kelak kemungkinannya adalah sebagai berikut:
(I) PDIP + Nasdem = 32.52% suara di DPR,
(II) Golkar + PAN + PPP = 25.6% suara di DPR,
(III) Gerindra + PKB = 23.6% suara di DPR,
Ketiga kemungkinan koalisi, masing-masing membukukan di atas 20% kursi di DPR. Dengan demikian setiap koalisi ini akan dibolehkan oleh peraturan/perundangan untuk mengajukan masing-masing satu pasangan capres/cawapres dalam Pilpres 2024. Siapa nama susunan capres/cawapres yang diusung oleh koalisi I, II, dan III? Tentu ini masih dinamis.
Baca Juga :
Bagaimana PKS dan PD?
Untuk PKS + PD jika berkoalisi = 17% suara di DPR. Angkanya tak cukup untuk mengusung capres/cawapres sendiri. Kedua parpol ini harus bergabung ke salah satu dari tiga koalisi di atas. Akankah kedua parpol ini kelak akan berkoalisi dengan salah satu dari tiga kemungkinan koalisi di atas? Dengan siapakah mereka akan merapat akhirnya? Atau (mungkinkah) akan terjadi koalisi IV, yaitu:
Nasdem + PKS + PD yang akan membentuk sekitar 27% suara di DPR. Jika Nasdem membangun koalisi IV, maka PDIP akan sendirian. Tanpa koalisipun, dengan penguasaan kursi di DPR RI sekitar 22%, maka PDIP tetap akan dapat mengusulkan capres/cawapres sendiri.
Jika terdapat koalisi IV, yang terbangun antara Nasdem + PKS + PD, maka pilpres 2024 akan menjadi seru. Seru karena, akan ada 4 pasangan capres/cawapres pada pilpres 2024 dari 4 koalisi nantinya. Persoalannya, apakah Nasdem + PKS + PD merupakan koalisi dengan “senyawa” yang kuat?
Jika upaya koalisi tak berhasil dan parpol pembentuk koalisi IV tak kunjung saling-merapat, maka memang nasibnya PD dan PKS tak akan dapat mengusung capres sendiri. Itu sebabnya, sangat masuk akal bila PD terbaca sangat risau dalam soal pencapresan ini.
Peta kekuatan politik semakin mengental. Koalisi I, II, dan III semakin berkonsolidasi. Kita belum melihat koalisi IV. Akankah koalisi ini segera terbentuk? Kita lihat ke depan, karena segala kemungkinan masih bisa terjadi.
Salam akhir pekan
Sumber : Status Facebook Arya H Dharmawan
Politik 24/03/2023 21:40
Politik 24/03/2023 13:00
Politik 21/03/2023 18:32
Politik 21/03/2023 16:20
Politik 21/03/2023 12:54
Politik 21/03/2023 12:37
Politik 20/03/2023 13:34
Politik 20/03/2023 11:57
Politik 17/03/2023 13:07
Politik 17/03/2023 11:38
Politik 17/03/2023 11:22
Politik 16/03/2023 13:00
Politik 16/03/2023 11:16