Teknologi

Para Peneliti Deteksi Lokasi yang Diyakini Tertimbun Sisa-sisa Bahtera Nabi Nuh

Aisyah Isyana - 08/12/2022 21:22

Beritacenter.COM - Penggalian di daerah yang diyakini tertimbun sisa-sisa bahtera Nabi Nuh, dilakukan oleh para peneliti. Bahtera Nabi Nuh merupakan kapal legendaris yang dikisahkan dalam, Taurat, Alkitab, dan Al-Qur'an.

Para peneliti dari Ağrı Ibrahim Çeçen University (AIÇU) dan Istanbul Technical University (ITU) dilaporkan telah membentuk tim dan mulai bekerja sama di distrik Ağrı di Turki. Dimana sample yang mereka gali meliputi fragmen tanah dan batuan yang ditemukan peneliti didaerah itu.

Adapun para peneliti itu meliputi akademisi yang ahli di bidang geofisika, kimia, dan geo-arkeologi. Sample itu kemudian dikirimkan ke laboratorium ITU untuk diperiksa lebih lanjut.

Dimana sisa-sisa itu pertama kali ditemukan oleh insuyur peta Kapten Ilhan Durupinar pada tahun 1959, selama penerbangan guna memetakan wilayah timur Anatolia. Kini, reruntuhan itu telah menarik banyak perhatian wisatawan lokal hingga mancanegara.

Sebagaimana dikuti dari Daily Sabah, daerah ini merupakan daerah rawan bahaya karena tanah longsor dan ceruk raksasa telah terbentuk di dekatnya. Dengan mempertimbangkan hal itu, kemudian dibentuklah "Tim Riset Gunung Ağrı dan Bahtera Nuh" lewat kerja sama antara AIÇU dan ITU, guna melakukan penelitian ilmiah di reruntuhan tersebut.

"Gunung Ararat adalah gunung yang terkenal di dunia berkat fitur geologis dan geomorfologisnya, serta menurut keyakinan bahwa itu adalah rumah bagi Bahtera Nuh," kata Wakil Rektor AIÇU Faruk Kaya.

"Universitas kami telah mengerjakan bidang ini sejak tahun 2003. Tahun ini, kami ingin bekerja sama dengan ITU untuk melakukan studi yang lebih detail," imbuhnya.

Kaya menyebut, ITU merupakan salah satu universitas yang paling lengkap, guna melakukan penelitian tersebut. Selanjutnya, mereka membentuk kelompok kerja akademisi dari universitas dan memeriksa struktur alam antara desa desa Telçeker dan Üzengili, yang formasinya disebut menyerupai siluet Bahtera Nuh.

"Sebagian sampel sedang diproses. Kami akan menentukan peta jalan kami berdasarkan hasil ini. Kami memiliki instruktur ahli yang diperlengkapi secara khusus dan kompeten dalam penelitian geofisika, kimia, dan arkeologi," ujarnya.

Selain itu, Kaya menyebut Bahtera Nuh telah membangkitkan minat global akan penelitian tersebut. Gunung Ararat dan sekitarnya yang akhirnya menjadi sorotan, kemudian memliki potensi yang sangat besar sebagai wisata religi.

"Secara khusus, ada minat yang tumbuh dari negara-negara Eropa dan Amerika. Orang Eropa telah memulai studi pertama di bidang ini ketika Johann Jacob Friedrich Wilhelm Parrot mendaki Gunung Ararat untuk mencari sisa-sisa Bahtera Nuh pada tahun 1829," ujarnya.

TAG TERKAIT :
Turki Arkeologi Peneliti Bahtera Nabi Nuh Kapal Nabi Nuh Gunung Ararat Bahtera Nuh

Berita Lainnya