Rajin Kritik Elon Musk, Sejumlah Akun Jurnalis Kenamaan Diblokir Twitter?
Aisyah Isyana - 16/12/2022 20:52
Beritacenter.COM - Twitter melakukan pemblokiran terhadap sejumlah akun jurnalis, Kamis, (15/12/2022) sore waktu AS. Pemblokiran terhadap sejumlah akun jurnalis kenamaan itu kian menambah keputusan kontroversial Twitter pasca dimiliki Elon Musk.
Adapun sejumlah jurnalis yang akunnya terkena suspend Twitter, diantaranya reporter New York Times Ryan Mac, Drew Harwell dari The Washington Post, Matt Binder dari Mashable, Donie O'Sullivan dari CNN, dan jurnalis independen Aaron Rupar.
Para jurnalis yang terkena suspend Twitter itu sama-sama memiliki kesamaan, yakni kerap mengkritik Elon Musk terkait keputusan manajemen ataupun kebijakan lain yang dibuatnya pasca mengambil alih Twitter pada Oktober lalu.
Upaya membungkam akun-akun yang kritis terhadap Elon Musk ini bukan kali pertamanya terjadi. Sebelumnya, jurnalis lepas Tony Webster menyebut akunnya miliknya juga dihapus tanpa ada peringatan sebelumnya.
"Akun Twitter saya telah ditangguhkan," tulis Webster dengan menyertakan tangkapan layar dari akunnya yang ditangguhkan. "Saya tidak menerima penjelasan," tulisnya lagi.
Musk sebelumnya juga melarang pengembang perangkat lunak Jack Sweeney, yang membuat berbagai akun Twitter yang melacak penerbangan jet pribadi dan pesawat selebriti melalui berbagai akun Twitter dibawah pengawasannya.
Dimana Musk kala itu mengumumkan bahwsa setiap kejadian pengiriman data lokasi waktu nyata akan diperlakukan sebagai bentuk doxxing, dan mengakibatkan penangguhan akun. Musk menyinggung proyek data pelacakan penerbangan Sweeney dengan insiden saat ada seseorang yang meningkuti mobil yang membawa putra mereka.
Meski tak ada bukti yang terungkap bahwa individu itu turut dimotivasi oleh pengumpulan informasi dari akun Sweeney, Musk tetap mewanti-wanti bakal melakukan tindakan hukum terkait hal tersebut.
Belum lagi, soal Musk yang disebut menangguhkan akun Twitter milik pesaing. Mostodon. Dimana langkah ini sangat kontras dengan sikap Musk yang kerap kali menggaungkan 'kebebasan berbicara' dan transparansi sebagai kunci kepercayaan, seperti dikutip Rollingstone.
