Beritacenter.COM - Sebanyak 158 orang diinformasikan meninggal pada awal 2023 akibat musim dingin di Afghanistan. Kondisi ini membuat krisis kemanusiaan di negara tersebut kian parah.
Pejabat Talibah dari Kementerian Manajemen Bencana Alam, Adbul Rahman Zahid mengatakan bahwa kasus-kasus kematian itu terjadi akibat suhu dingin, banjir dan masalah cuaca lainnya.
Sejak pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban pada Agustus 2021 lalu membuat ekonomi Afghanista terpuruk dan mengubah negara itu, mendorong jutaan orang ke dalam jurang kemiskinan dan kelaparan.
Prakiraan cuaca mengabarkan, suhu udara akan anjlok ke -35 celcius di sebagian wilayah Afghanistan akhir pekan ini.
Berbagai kelompok kemanusiaan memberikan bantuan musim dingin kepada masyarakat, termasuk alat penghangat, uang tunai untuk membeli bahan bakar dan baju hangat. Namun, penyaluran bantuan itu sangat terdampak oleh aturan Taliban yang melarang perempuan bekerja, termasuk staf perempuan kelompok LSM, kata Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA).
Shazia yang tidak bersedia memberikan nama belakangnya, kehilangan dua anaknya dua bulan akibat cuaca dingin ekstrem dan ketiadaan penghangat udara. Ia tinggal disebuah kamp darurat di Kabul setelah mengungsi dari Provinsi Laghman.
Ia mengatakan, tidak ada cukup sumber penghangat dalam ruangan dan salah satu dari sedikit cara untuk menghangatkan ruangannya adalah dengan memanggang roti.
Internasional 26/03/2023 16:10
Internasional 24/03/2023 12:00
Internasional 24/03/2023 09:30
Internasional 21/03/2023 15:36
Internasional 20/03/2023 09:58
Internasional 09/03/2023 14:51
Internasional 08/03/2023 13:02
Internasional 01/03/2023 11:04