BeritaCenter.COM - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengungkapkan bahwa keputusan perlu tidaknya impor KRL bekas dari Jepang menunggu hasil audit dari dari hasil audit Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
"Pertama audit mana yang kita retrofit mana harus kita impor, semua dasarnya audit. Yang kedua kita akan diputuskan akan melihat dan lebih mempersehat perusahaan," ujar Agus usai rapat di kantor Kementerian Maritim dan Investasi, Jakarta Pusat, Senin (6/3/2023).
Menurut Agus, ada kemungkinan dua opsi tersebut berjalan bersamaan. Hasil audit dari BPKP itu juga akan menentukan berapa yang akan diimpor atau berapa KRL lama yang direhabilitasi. Audit dari BPKP, lanjut Agus mengatakan akan keluar dalam 2 minggu lagi.
"Kalau pengadaan diputuskan di audit, dari situ kita lihat 2023 berapa yang diretrofit berapa yang impor, audit kira-kira 2 minggu lagi, ada opsi hybrid," lanjutnya.
Sebagai informasi, ada rencana PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) akan mengimpor KRL untuk hal yang mendesak tahun ini. VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba menjelaskan pada tahun ini ada 10 rangkaian kereta yang harus pensiun.
Sementara itu pada 2024 ada 19 rangkaian lagi yang harus pensiun. Oleh sebab itu kereta bekas dari Jepang diperlukan sebagai solusi sementara. Rencana impor itu masih terganjal karena pemerintah mendorong diambil dari industri dalam negeri.
Bisnis 26/05/2023 14:44
Bisnis 07/03/2023 10:42
Bisnis 28/02/2023 08:19
Bisnis 08/02/2023 20:42
Bisnis 03/02/2023 11:06
Bisnis 26/01/2023 23:22
Bisnis 25/01/2023 00:11
Bisnis 18/01/2023 07:49
Bisnis 10/01/2023 00:11
Bisnis 04/01/2023 22:22