Peristiwa

Karto Bugel : Saat Pak Mahfud Obrak Abrik Pejabat Korup

Indah Pratiwi - 12/04/2023 08:06
FOKUS : Mahfud MD

Kalau dilihat dari umurnya, mustahil beliau gak tahu bila bahkan di zaman 32 tahun Orde Baru berkuasa pun pejabat pajak selalu adalah pejabat yang paling tajir. Menjadi Kepala Kantor Pajak di Jakarta Barat misalnya, itu mimpi semua staf pajak.


Kenapa?

Itu adalah fakta yang terus dan masih terjadi hingga banyak penguasa berganti. Tak sedikit pun berkurang bahkan setelah pak Harto lengser diganti Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY dan kini Jokowi.

Itu lebih terlihat seperti sistem yang masih dan akan terus berpihak dan seolah sengaja dibuat oleh para pihak. Bukan pada siapa presiden apalagi siapa Menteri Keuangannya. Bila cermat, bukan mustahil karena undang undang dan aturannyalah yang justru menyisakan celah.

Pak Mahfud lahir tahun 1957. Saat pak Harto lengser, beliau sudah berumur 41 tahun. Itu sangat menjelaskan bahwa beliau pasti juga sangat tahu aroma itu. Bahkan dengan sangat baik karena beliau sudah bukan orang sembarangan pada saat itu.


Bukan poin pak Mahfud ingin membongkar potensi KORUPSI yang terjadi di Kemenkeu terutama di pajak dan bea cukai saat ini tak layak untuk kita protes, tapi ada aroma bahwa beliau terkesan menggunakan bu Sri Mulyani sebagai batu lompatan untuk sesuatu yang lebih besar, patut kita cermati.

Kenapa Sri Mulyani, semua maklum bahwa beliau adalah Menteri Keuangan tanpa cela dan pintar. Menjungkirbalikkan orang pintar, hanya dapat dilakukan oleh orang yang lebih pintar, tentu adalah narasi sangat positif bagi sebuah target.

Bahwa itu menjadi masuk akal manakala politik adalah bingkainya, tapi kita tetap gak boleh suudzon. Kita hanya perlu cermat agar kita tak salah menilai.

Bila tujuannya adalah untuk membongkar kekayaan super para pejabat pajak dan bea cukai di negeri ini, mari kita sepakat dengan pak Mahfud.


Itu hal baik bagi negara dan pasti juga baik bagi bu Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan yang salah satu tugasnya justru adalah menjadi pengumpul pajak. Kalakuan bawahan bu Menkeu yang memainkan pajak dan harus dibongkar pasti menguntungkan Kemenkeu.

Namun dalam konteks ingin membongkar, pada pilihan cara yang ingin digunakan, pak Mahfud justru terlihat memakai jalan dengan membakar gudang karena sebab ada tikus.

Api itu kelak pasti akan menjadi besar. Namun benarkah akan efektif?

Atau apakah beliau justru lebih tertarik dengan hadirnya banyak orang yang menonton dan bersorak?

Pada narasi seperti itu, banyak pihak sepakat karena tahun 2024 memang sudah tidak lama lagi.

Dan benar, nama pak Mahfud memang mulai muncul jadi salah satu alternatif.

Lantas, apakah hasil itu bukan sekedar imbas namun justru menjadi tujuan? Hanya beliau yang tahu dan paham. Beliau salah satu politikus yang sudah kenyang asam dan garam.

Yang jelas, pak Mahfud tahu bagaimana sistem berlaku pada perekrutan calon pimpinan PNS di negeri ini. Bukan soal si calon itu pintar, professional apalagi alasan jujur, seringkali itu selalu hanya soal faksi.

Tak terlalu jauh berbeda dengan sistem yang berlaku di TNI dan Polri, dimana dia yang berasal dari Akmil dan Akpol dengan mudah bisa ditebak adalah para pangeran calon pemegang tampuk pimpinan, kenapa bukan sistem itu yang digugat?

Artinya, bukankah itu semua selalu terjadi karena adanya aturan baik tertulis maupun tidak tertulis yang “harus” diikuti dan berada di balik semua itu.


Pernah dengar istilah jalur Berkeley di zaman pak Harto? Itu seperti sepenggal kisah yang relevant di saat ini bahwa bila anda lulusan UGM maka anda punya jalur khusus di satu instansi dan UI atau alumni Universitas yang lain di instansi yang lain. Pun STAN di Bea Cukai misalnya.

“Kalau benar begitu, seru kali ya bila pak Mahfud berani bongkar kekayaan oknum di Polri misalnya?”

Untuk selanjutnya, apakah pak Mahfud akan dianggap pahlawan atau hanya sekedar pihak yang menunggangi gelombang, kita tunggu saja. Sebentar lagi mungkin akan segera terjawab.

Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni sudah bicara tentang jadwal RDP. Acara itu bakal digelar pada 11 April 2023 pada pukul 14.00 WIB.

Pihak yang diundang adalah Menko Polhukam Mahfud Md, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Kepala PPATK Ivan Yustiavandana.

Marik gelar tikar, tapi jangan pura – pura lupa sambil ngopi, puasa bro…

RAHAYU

Sumber : Status Facebook Karto Bugel

TAG TERKAIT :
Mahfud MD Mahfud

Berita Lainnya