Beritacenter.COM - Anies adalah salah satu gubernur yang mengeluarkan statemennya mendukung kendaraan listrik. Dukungan itu ia tuangkan juga lewat peraturan gubernur (Pergub) Nomor 3 Tahun 2020, tentang Insentif Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Atas Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle). Nah lhoh, kurang tegas apa lagi?
Ditambah lagi, saat ia dengan lantang mengutarakan rencana penggantian kendaraan dinas di ibukota berbasis listrik secara bertahap, sudah mengudara hingga digarisbawahi sebagian banyak orang.
Belum lagi ada proyek masterpiecenya yakni Formula E, yang digencarkan sebagai ajang penggunaan mobil listrik. Miliaran rupiah rela digelontorkan Anies demi proyek arena bergengsi itu. Tapi kenapa sekarang menjadi jungkir balik?
Manfaat dari kendaraan listrik ini pun sudah diungkapkan sejumlah Menteri di kabinet Jokowi, dua diantaranya untuk mengurangi emisi dan hilirisasi nikel. Seperti yang sudah dilakukan Jokowi, menjalankan kebijakan hilirisasi nikel yang membawa keuntungan sebesar Rp519 triliun bagi Indonesia. Nyatanya, tujuan ini justru dinegatifkan oleh Anies.
Lalu apa kritikan Anies tadi tanda sakit hati karena tidak dapat dukungan? Atau yang kemarin hanya akal bulus semacam penjilatan untuk menstimulasi pemerintahan di ibukota?
Masak sudah ada rekam jejaknya begitu, ia masih berani kritik kebijakan Jokowi dengan alasan dapat menyebabkan kemacetan seperti pengalamannya di Jakarta? Cih, berani sekali ya eks gubernur DKI satu itu membandingkan pengalamannya dengan kebijakan Jokowi.
Jangan lupakan masalah utama banjir, kemacetan, dan polusi tidak ia tuntaskan saat menjabat jadi gubernur. Belum lagi proyek rancangan Jokowi justru berakhir gagal, karena teknis dan mekanisme yang salah dijalankan oleh Anies. Seperti halnya JIS yang penuh kontroversi, dan sumur resapan yang mendatangkan musibah.
Saking tidak tau apa yang mau dibanggakan, satu-satunya yang dilakukan hanya memprovokasi publik tentang pencapaian pemerintah saat ini. Bukannya melambung, anies justru terjerembab di lubang galiannya sendiri.
Dari tindak-tanduk Anies, aku kembali mendapat fakta mencengangkan, bahwa eks gubernur satu itu hanya menutupi keburukannya dengan omongannya saja. Dia tidak memperbaiki kesalahannya, tapi malah menjatuhkan orang dengan ucapan sembarang.
semakin anies mengkritik orang, semakin banyak pula yang membalikkan kritikan itu pada kegagalannya. Karena rekam jejak itu bukti nyata, yang menunjukkan juga inkonsistensiannya dalam berstatemen. Itulah yang terus membelenggunya sebagai mantan pemimpin gagal.
Sumber : Twitter @KakekHalal
Opini 28/09/2023 07:42
Opini 27/09/2023 11:05
Opini 21/09/2023 19:05
Opini 14/09/2023 22:48
Opini 31/08/2023 17:02
Opini 16/08/2023 21:45
Opini 13/08/2023 13:41
Opini 09/08/2023 21:36
Opini 01/08/2023 16:00
Opini 29/07/2023 20:00
Opini 26/07/2023 19:05
Opini 20/07/2023 19:05
Opini 07/07/2023 13:05
Opini 06/07/2023 12:05
Opini 04/07/2023 13:26
Opini 27/06/2023 17:31
Opini 26/06/2023 20:40
Opini 23/06/2023 15:47
Opini 21/06/2023 16:51
Opini 20/06/2023 14:50
Opini 19/06/2023 13:26
Opini 09/06/2023 01:05
Opini 06/06/2023 01:14