Oleh : Harun Iskandar
Beritacenter.COM - Nurut UNESCO, urutan Literasi Indonesia ada di urutan ke 60, dari 61 negara yang disurvey. Yang ke 61 itu, yang dibawah kita Botswana, sebuah negara di Afrika.
Artinya, menurut KeMenkoinfo, minat baca kita Orang Indonesia amat rendah. Hanya 0,001%. Dari 1000 orang, cuma 1 orang yang rajin membaca.
Namun, meski males baca kita orang rajin, amat rajin, di medsos
Hasil riset Central Connecticut State University tahun 2016, Indonesia, kita orang, ada di urutan ke 5 Dunia, dalam kepemilikan Gadget.
Riset tahun 2018 oleh Emarketer hasilkan data Pengguna Smartphone Indonesia sebanyak 100 juta. Urutan 4 Dunia, setelah China, India, dan Amerika . . .
Tercatat pula mampu gunakan Gadget 9 jam perhari. ‘Kecerewetan’ urutan 5 Dunia. Jakarta paling cerewet sak dunia. Kalahkan Tokyo, New York, dan Sao Paulo.
Konon dari Jakarta ada muncul 10 Juta tweet setiap hari . . .
Sepertinya kita sudah masuk era Post Truth. Fakta2 obyektif ndak begitu berpengaruh dalam pembentukan opini dan pola pikir, dibanding dengan emosi dan keyakinan pribadi.
Emosi dan keyakinan pribadi kita bersumber dari bacaan Gadeget atau medsos lain. Yang belum tentu benar, dan ndak jarang berita palsu, hoax . . .
Coba kita baca contoh yang saya lampirkan.
Judulnya : Calon Haji RI Ditolak Masuk Arab Saudi.
Kalau terbiasa cuma baca judul, apa yang muncul sekilas di benak kita . . . ?
Salah Jokowi . . . ?
Mereka Teroris . . . ?
Atau yang lain . . . ?
Silakan baca selanjutnya saja . . .
Tabek . . .
Sumber : Status Facebook Harun iskandar
.jpg)
