Beritacenter.COM - Katanya totalitas itu tidak ada batasnya, iyakah? Saya setujuh sih walaupun batasan totalitas seseorang itu takarannya berbeda-beda. Ya, setiap orang memang tidak selalu sama, karena itulah, keberagaman Indonesia terbentang dari Sabang sampai Merauke. Termasuk bagaimana menuangkan ekspresi bahagia, saat melihat fenomena-fenomena yang membuat hati berbunga-bunga.
Entah kenapa, saya heran saat didera rasa senang hanya karena melihat video para simpatisan @ganjarpranowomenyanyikan lagu dukungan, di saat lokasi tersebut sedang ramai deklarasi Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai pasangan. Lagunya terngiang di kepala dari bangun pagi sampai mau tidur lagi.
Belum berhenti euphorianya, datang lagi kabar mengejutkan hingga membuat speechless. Tunggu, tadi kita sedang bercerita tentang totalitas dan sekitarnya, kan??? Rasa itukah yang kini sedang menghinggapi diri seorang Arsjad saat berkomitmen cuti dari dua jabatannya, karena amanah barunya menjadi tim sukses Ganjar Pranowo?
Ya Mohammad Arsjad Rasjid telah memantabkan langkahnya mengambil cuti dari dua tempat dia menjalankan profesinya, yakni Kadin dan PT Indika Energy. Saya melihat hal itu sesuatu yang fair, agar tidak mencampuradukkan urusan politik dengan pemerintah.
Ya menjadi ketua Kadin membuatnya berkutat dengan mega proyek Ibu Kota Nusantara. Kemarin baru saja dia bersama kawan-kawannya menyerahkan mapping, tentang akselerasi pembangunan IKN. Mungkin itu menjadi step terakhir sebelum dia cuti dan beralih profesi sementara menjadi timses.
Publik pastinya dibuat bertanya-tanya tentang sosok @ArsjadRasjid. Dari abjad penulisan namanya saja membuat kita penasaran, bagaimana gerangan ketua timses Ganjar ini. Sebagai orang umum saya ikut mempertanyakan, hingga mengorek isi feed instagramnya. Tidak, saya tidak melihatnya secara detail. Hanya sekilas, dan menyeluruh saja.
Arsjad adalah pejabat yang penuh dengan rutinitas. Dia sosok yang enerjik dan penuh inovasi. Lalu soal integritas, dia juga memiliki kelas teratas tentang hal itu. Lebih dari cukup menjadikannya ketua timses Ganjar, yang bergerak aktif kesana-kemari menyiarkan tentang calon pemimpin kita.
Arsjad cerminan diri seorang pemenang, sama halnya dengan Ganjar. Pertemuan keduanya dalam membahas persoalan timses, memperlihatkan suasana enjoy dan sumringah. Saya bisa membayangkan dua orang berwawasan luas ini bersatu, mengobrolkan kemenangan yang nanti bermuara pada masa depan negara.
Memang memilih timses itu harus jeli, yang punya kreatifitas dan kecakapan dalam berucap, berinteraksi dan beraksi dengan orang sekitar adalah pertimbangan besar. Bayangkan saja kalau timsesnya seorang capres dipilih sembarangan, tanpa perhitungan dari segi manapun. Apa yang terjadi?
Bisa jadi bukan mengenalkan tokoh dan gagasan apa yang di bawa capresnya, justru iming-iming uang dan jabatan seperti halnya pendukung kubu sebelah. Eh, jangan sampai ya kita ditawari pilih jalur Dasco atau Hashim.
Kalau mau menjalankan demokrasi yang sehat, maka cara kerjanya juga menggunakan proses bukan secara instan. Seperti halnya nanti yang akan dilakukan Arsjad mengenalkan sosok Ganjar kepada publik dari segi rekam jejaknya, dan apa saja keberhasilannya selama membawa Jateng.
Baru ditawarkanlah gagasan yang dibuat dari realisasinya, selama menjalankan amanah sebagai pemimpin kemarin. Memang apa gagasannya yang bakal dilakukannya nanti dan contoh konkretnya di masa jabatan kemarin? Ada komitmen memberantas korupsi, Ganjar sudah menancapkan gas untuk mendorong pergerakan antikorupsi selama menduduki posisi di pemerintahan.
10 tahun terakhir dia bersama warga Jateng, segala bentuk korupsi dibuat minggat. Tingkat keberhasilannya, dari jajarannya yang merasakan hidup aman dan tenang karena tidak ada setoran, pungli truck hilang, sampai Jateng jadi pioneer provinsi antikorupsi.
Lalu gagasan tentang menjaga supply pangan, bersama Ganjar Jateng menjadi lumbung beras nasional. Dengan usahanya dia mendukung petani untuk meningkatkan produktifitasnya di lahan-lahan mereka. Seperti pembangunan embung untuk pengairan hingga kartu tani demi memenuhi kebutuhan dalam bertani.
Bukan hanya beras, inovasi pangan dikembangkan seperti mocaf dari singkong dan daerah penghasil sayur sebagai pemasok ke beberapa daerah. Dari sana Ganjar membuat ratusan desa pangan di Jateng. Tentu itu menjadi bekal agar dibesarkan lagi nanti ke seluruh provinsi.
Selanjutnya ada pengembangan kualitas SDM, pendidikan menjadi jembatannya. Dia sudah merintis SMKN Jateng gratis yang dinilai Jokowi merupakan terobosan besar, untuk mengentaskan kemiskinan dan juga meningkatkan prestasi generasi muda. Bukan hanya Jateng, sekolah gratis bagi warga tidak mampu itu sudah diwacanakan realisasinya untuk seluruh provinsi di Indonesia.
Di lain gagasan saya dengar tentang pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT). Ganjar sudah menjalankannya di Jateng secara masal. Update terkini, Jateng memiliki desa mandiri EBT sekitar 2.000 lebih jumlahnya.
EBT berpotensi besar menunjang perkembangan zaman dengan kecanggihan teknologinya, sekaligus terobosan pemberdayaan alam sekitar untuk memenuhi kebutuhan. Sehingga dari pengembangan teknologi itu, perdesaan tidak tertinggal dari perkotaan. Tujuannya adalah pemerataan pembangunan baik infrastruktur dan SDM.
Gagasan yang tak kalah besarnya adalah ekonomi digital. Saya rasa ini adalah satu hal yang sefrekuensi dengan Arsjad, karena dia juga sosok menager handal dalam bidang ekonomi dan digitalisasi. Pertumbuhan ekonomi negara harus terus berjalan baik dari segi manapun.
Kalau Jokowi sudah membekali hilirisasi, maka pemimpin selanjutnya harus mengepakkan di hal lain. Seperti yang dibicarakan Ganjar dalam industry kreatif bersama para seniman. Negara kita bisa lho menjadi seperti Hollywood, tentu semua butuh sinergisitas untuk melangkah ke sana. Dan perannya dari sebagian besar seniman yang memiliki karya beraneka ragamnya.
Digitalisasi sebagai penanda modernisasi dunia, sudah banyak diterapkan Ganjar kepada warganya di Jateng. Mulai dari reformasi-birokrasi, lewat Mal Pelayanan Publik yang sedang dikembangkan dengan sistem digital, aduan terbuka lewat aplikasi, pembuatan aplikasi untuk informasi para nelayan, dan masih banyak lagi.
Saya rasa Arsjad tidak akan kesusahan dalam pergerakannya, karena yang ditawarkan Ganjar itu berisi semua. Tidak akan sulit karena apa yang dibawa Ganjar bukan janji manis atau gagasan tanpa bukti. Dengan penyampaian dari hati ke hati untuk memilih pemimpin sekredibel Ganjar, Arsjad akan mewujudkannya dengan full senyum dan full heart. Dan pastinya membawa semangat yang membara di barisan Ganjar Pranowo.