Internasional

Jumlah Korban Jiwa Warga Sipil Gaza Terus Bertambah

Rahman Hasibuan - 25/10/2023 21:21

Beritacenter.COM - Warga Palestina mencari jenazah dan penyintas di antara puing-puing rumah keluarga Al Shawa yang hancur akibat serangan udara Israel di Gaza, Palestina, Rabu (25/10/2023).

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan lebih dari 5.000 orang telah terbunuh di daerah itu sejak Israel melancarkan serangan udara sebagai tanggapan atas serangan Hamas dua minggu lalu. Angka bertambah seiring 300 serangan dalam 24 jam yang dilancarkan Israel.

"Sebanyak 2.000 korban tewas adalah ana-anak," kata kementerian, dikutip AFP.

UNICEF dalam sebuah pernyataan pada Selasa (24/10/2023) mengatakan serangan udara Israel di jalur Gaza membunuh atau melukai lebih dari 400 anak setiap hari. Setidaknya, 2.360 anak-anak tewas dan 5.364 lainnya terluka menyusul pengeboman Israel yang tiada henti di wilayah kantong yang terkepung tersebut.

Dengan kekerasan yang terus berlangsung, kini total korban tewas dalam perang Hamas vs Israel mencapai 6.493. Ini merupakan akumulasi dari seluruh korban jiwa, bak Gaza, Tepi Barat, maupun Israel.

Di Gaza, berdasarkan update terbaru 5.000 lebih orang tewas. Sementara di Tepi Barat ada 93 orang meregang nyawa karena serangan Israel.

Di Israel sendiri ada 1.400 orang tewas. Angka ini tak bertambah dan paling banyak di 7 Oktober, saat Hamas pertama kali menyerang.

Sementara itu, di Gaza dilaporkan 14.254 orang lainnya terluka. Belum ada data terbaru di Tepi Barat dan Israel.

Di sisi lain, Hamas mengatakan pihaknya telah membebaskan dua sandera, yang diidentifikasi sebagai Nurit Cooper dan Yochved Lifshitz. Kelompok itu mengatakan "kemanusiaan yang mendesak" menjadi alasannya.

Kelompok militan tersebut mengatakan melalui saluran Telegramnya bahwa pembebasan tersebut ditengahi melalui pemerintah Mesir dan Qatar. Hamas diperkirakan menyandera sekitar 222 orang.

Keluarga Lifshitz, 85, mengonfirmasi kepada NBC News tentang pembebasan sandera. The Times of Israel juga melaporkan bahwa kedua wanita lanjut usia tersebut berasal dari Nir Oz.

Yocheved Lifshitz sendiri juga berusia 85 tahun. Reuters mengonfirmasi Hamas mengumumkan bahwa dia akan dibebaskan.

Sementara Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyebutnya sebagai "propaganda". Bahkan Menteri Luar Negeri Antony Blinken menyatakan skeptis bahwa mereka akan dibebaskan.

Perlu diketahui, pekan lalu, sandera Amerika juga dibebaskan Hamas. Mereka adalah ibu dan putrinya Natalie dan Judith Raanan.

TAG TERKAIT :
Palestina Berita Center Israel Serang Palestina Korban Warga Palestina

Berita Lainnya